Tes TOEFL dan IELTS adalah tes seseorang yang dibutuhkan ketika akan mendaftarkan diri di perguruan tinggi dalam maupun luar Negri.
Salah satu syarat agar bisa lolos pada tahapan masuk Universitas luar negeri, maka seseorang akan diminta bukti bahwa dia memiliki skor nilai TOEFL atau IELTS yang tinggi. Adapun skor TOEFL minimal seseorang yaitu 450-560 atau bahkan lebih. Untuk skor IELTS yaitu biasanya 6-6,5. Keduanya adalah bukti dan cara seseorang memastikan kemampuan kamu dalam berbahasa (berbicara, mendengarkan, dan menulis dalam bahasa inggris) ketika diminta untuk berkomunikasi dalam bahasa inggris, maka dia tidak akan kaku.
Kadang kala seseorang masih bimbang memilih antara TOEFL atau IELTS. Simak penjelasan persamaan antara TOEFL dan IELTS dibawah berikut ini.
1. Syarat masuk Universitas Dunia
Dahulu, beberapa negara contohnya Amerika Serikat dan Kanada hanya menerima tes TOEFL saja, namun seiring berkembangnya zaman dan berjalannya waktu hampir rata-rata negara mensyaratkan siapapun agar memiliki skor nilai IELTS dan TOEFL yang bagus, sehingga akan menjadi peluang besar seseorang untuk masuk ke Universitas dunia.
2. Biaya Tes
Biaya yang harus dikeluarkan di Indonesia untuk mengambil tes TOEFL berbeda-beda, namun kisarannya ada pada nominal Rp. 1.000.000, Untuk IELTS Academic, biayanya adalah Rp3.000.000.
3. Metode Pengujian
Saat ini, TOEFL iBT (Internet Based Test) adalah satu-satunya tes TOEFL yang resmi sejak TOEFL PBT (Paper Based Test) ditiadakan. Jika kamu mengambil TOEFL IBT, kamu akan menulis dan merekam semua jawabanmu di komputer. Untuk ke depannya, tes ini rencananya juga akan tersedia dalam bentuk ujian tertulis (TOEFL iBT Paper Edition) di Indonesia. Namun tidak menutup kemungkinan bahwasannya ada beberapa lembaga yang masih menggunakan tes dengan metode PBT.
Berbeda dengan TOEFL, IELTS menyediakan 2 jenis tes: IELTS berbasis komputer (saat ini hanya tersedia di Jakarta, Yogyakarta, Padang, & Surabaya) dan IELTS Tertulis. Untuk IELTS tertulis, semua jawaban akan ditulis tangan dan kamu juga akan berbincang langsung dengan seorang penilai di ‘Speaking Section’.
Sama dengan TOEFL IBT, IELTS berbasis komputer juga mengharuskan peserta tes untuk mengerjakan tes dengan komputer. Jika dibandingkan dengan IELTS Tertulis, IELTS berbasis komputer memiliki bagian ‘Listening‘ yang lebih pendek.
4. Nilai Tes
Dalam TOEFL IBT, tiap bagian (Reading, Listening, Speaking, Writing) masing-masing mempunyai nilai sebanyak 30 yang akan diakumulasikan menjadi nilai maksimum sebanyak 120.
Sementara IELTS menilai tiap bagian dengan skor 0-9. Nilai semua bagian ini akan dijumlahkan dan dibagi 4 untuk mendapatkan skor akhir dalam skala 0-9.0. Namun tidak salah bahwa masih banyak seseorang yang masih mendapatkan nilai standar yaitu 6.
5. Bahasa Inggris Yang Digunakan
Tes TOEFL menggunakan American English, sedangkan tes IELTS menggunakan British English. Walaupun relatif sama, ada perbedaan ejaan, idiom dan logat di antara keduanya.
6. Reading Section
Bagian membaca di tes TOEFL akan menyediakan sekitar 3-5 teks bacaan yang diikuti dengan pertanyaan pilihan ganda. Sedangkan di IELTS, kamu akan mendapatkan 3 teks bacaan dengan beberapa tipe pertanyaan.
7. Speaking Section
Dalam TOEFL IBT, kamu akan diberikan enam pertanyaan pendek. Kamu harus merekam jawabanmu dengan menggunakan komputer. Agar kamu bisa lebih lancar melewati di bagian ini, coba baca dulu tips untuk bagian speaking TOEFL iBT.
Untuk tes IELTS (baik tertulis maupun berbasis komputer), kamu akan berbicara langsung dengan seorang penilai selama 12-14 menit. Kamu akan diberikan berberapa pertanyaan tentang dirimu sendiri dan tentang sebuah topik diskusi.
8. Writing Section
Dalam kedua tes ini, kamu akan diminta menulis 2 esai. Untuk TOEFL IBT, pertama-tama kamu akan diberikan teks bacaan dan cuplikan audio yang berhubungan dengan teks tersebut. Kamu lalu harus menulis esai (150 – 225 kata) yang menanggapi teks dan cuplikan audio tersebut. Dalam esai kedua, kamu akan diminta menuliskan opini atau pengalaman pribadimu mengenai sebuah topik.
Sedangkan di tes IELTS, kamu akan diminta menjelaskan beberapa informasi visual seperti grafik atau diagram secara tertulis untuk esai pertama (sekitar 150 kata). Untuk esai kedua, kamu akan diminta menulis sebuah esai (sekitar 250 kata) untuk menanggapi sebuah argumen, masalah atau sudut pandang.
9. Listening Section
Di tes TOEFL IBT, kamu akan mendengarkan cuplikan audio berupa percakapan dan pengajaran selama sekitar 40 – 60 menit. Kamu harus mencatat semua informasi penting yang kamu dengar, karena pertanyaan baru akan muncul setelah kamu selesai mendengarkan tiap cuplikan.
Sementara di tes IELTS, kamu akan mendengarkan berbagai jenis cuplikan audio pendek dan kamu akan menjawab pertanyaan secara langsung sambil mendengar cuplikan audio tersebut.
10. Tingkat Kesulitan
Banyak orang yang bertanya mana yang lebih mudah antara IELTS & TOEFL. Hal ini sebenarnya sangat subyektif, karena kedua tes ini memiliki tingkat kesulitan yang relatif sama.
11. Durasi Tes
Tes TOEFL berlangsung selama hampir 4 jam, sedangkan IELTS memiliki durasi sekitar 2 jam dan 45 menit. Namun untuk tes TOEFL yang masih menggunakan metode PBT, durasi waktu biasanya hanya sekitar 2 jam.
Itulah beberapa perbedaan dan persamaan yang ada pada tes TOEFL dan IELTS yang tidak banyak orang ketahui. Karena bagi sebagaian orang nilai tes TOEFL tidak begitu berpengaruh. Namun bagi sebagian yang lain, tes TOEFL dan tes IELTS sangat penting untuk dilakukan demi jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan pekerjaan yang bagus untuk kehidupannya kelak.
untuk kursus TOEFL maupun IELTS kami menyarankan anda untuk ikut bergabung dengan NTC English Course Yogyakarta dan CIE (Central International Education) yang memiliki kurang lebih 10 program yang akan menjamin kemampuan bahasa inggris kalian yang ingin ikut mandaftarkan diri pada universitas mancanegara.